
DISUSUN OLEH:
vSARAS
NOYA (27)
vM.
ABDUL MAJID (18)
vAHMAD
SAFI’I (04)
vDHANY
P (07)
SMK
NEGERI 2 PATI
TAHUN
2012/2013

DISUSUN OLEH:
vSARAS
NOYA (27)
vM.
ABDUL MAJID (18)
vAHMAD
SAFI’I ()
vDHANY
P ()
SMK
NEGERI 2 PATI
TAHUN
2012/2013
LEMBAR PENGESAHAN
Judul penelitian : Laporan Tentang Generator Dan
Motor Listrik
Pelaksanaan : Tanggal 5 Agustus 2012 s.d.7
Agustus 2012
Disetujui oleh
Guru Mata Pelajaran FISIKA
.......................
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat rahmat
dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan laporan tentang ”Generator dan Motor Listrik” Semoga
dengan selesainya penyusunan laporan ini kelompok kita dapat memenuhi tugas
FISIKA.
Laporan
yang kami buat tidak hanya untuk memenuhi tugas FISIKA belaka, tetapi laporan
ini sangat bermanfaat bagi pembacanya dan pembuatnya. Laporan ini kami buat
sedetail mungkin sehingga tidak menimbulkan pertanyaan di hati pembaca. Selain
itu laporan ini kami buat berdasarkan fakta dari buku-buku maupun artikel yang
kami baca, tidak hanya sebuah karangan belaka.
Mudah-mudahan dengan selesainya laporan ini, semua pembaca
dapat mengambil apa yang ada dalam lapororan ini. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi masyarakat pada umumnya dan bagi siswa pada khususnya. Dalam membuat
laporan ini kami telah melakukan yang semaksimal mungkin, namun kami menyadari
jika laporan ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan
saran dari anda yang bersifat membangun, demi kesempurnaan laporan ini. Yang
terakhir kami mohon maaf jika ada keslahan dalam laporan ini, karena hal itu
tidaklah kami sengaja.
Pati,5 Agustus 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
Judul.............................................................................................................................. i
Lembar Pengesahan...................................................................................................... ii
Kata Pengantar............................................................................................................ iii
Daftar Isi...................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar
Belakang .............................................................................................. 1
B. Tujuan
............................................................................................................ 2
BAB II ISI................................................................................................................... 3
A. Generator.......................................................................................................... 3
B. Motor
Listrik..................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 8
Daftar Pustaka.............................................................................................................. v
Lampiran...................................................................................................................... vi
A. Gambar............................................................................................................ vi
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19982/4/Chapter%20I.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-9455-2207201015-BABI.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/195912311985031-JAJA_KUSTIJA/modul_sistem_engineering.pdf
http://crayonpedia.org/bse/split/kelas12_smk_teknik_listrik_industri_siswoyo/Bab_12.pdf
http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2008/06/19-jumari-hal-201-211.pdf
http://storage.jakstik.ac.id/students/paper/penulisan%20ilmiah/20402272/BAB%20II.pdf
http://elreg-03.blogspot.com/2009_12_01_archive.html
http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/06/single-side-band-generator-bagian-i.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19982/4/Chapter%20I.pdf
http://www.search-document.com/pdf/1/1/contoh-makalah-generator-dc.html
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-%20Electric%20motors%20(Bahasa%20Indonesia).pdf
http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/DCMotorPaperandQA.pdf
LAMPIRAN
A.Gambar
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin
listrik dinamis yang mengubah
energi
mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus
searah.
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis
berdasarkan dari rangkaian belitan
magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar
(anker), jenis generator DC yaitu:
Energi Mekanis GENERATOR Energi Listrik
* Tenaga
mekanis : memutar kumparan kawat penghantar dalam medan magnet ataupun sebaliknya
memutar magnet diantara kumparan kawat penghantar.
* Tenaga
listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut adalah arus searah (DC) atau
arus bolak-balik (AC), hal ini tergantung dari susunan atau konstruksi dari
generator, serta tergantung dari system pengambilan arusnya.
DC Pada umumnya generator DC dibuat dengan
menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital,
proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah
generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar potongan
melintang konstruksi generator DC
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu
bagian mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang
berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat
arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari:
komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor. Bagian yang harus
menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek
dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari
kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi
celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat
arang
Generator DC
berpenguatan bebas merupakan generator yang mana arus medannya di suplai dari
sumber DC eksternal. Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang
mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua
kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.
Pada karakteristik berbeban sebuah generator DC
menunjukkan bagaimana hubungan antara tegangan terminal Vt dan arus medan If
ketika generator dibebani. Bila generator dibebani maka akan mengalir arus
beban sebesar IL. Pada generator DC penguatan shunt penurunan tegangan terminal
akan semakin besar bila terus-menerus dibebani, dan arus medan If pada mesin
ikut turun. Ini menyebabkan fluks pada mesin turun sehingga nilai Ea turun yang
menyebabkan penurunan tegangan terminal lebih besar. Sedangkan pada generator
DC penguatan bebas Tegangan terminal Vt akan berkurang akibat
efek demagnetisasi dari reaksi jangkar. Pengurangan
ini dapat di atasi dengan peningkatan arus medan yang sesuai. Tegangan terminal
Vt akan lebih kecil daripada ggl E yang dibangkitkan, sebesar Ia.Ra, dimana Ra
adalah resistansi rangkaian jangkar. Penurunan tegangan ini dapat dengan suatu
segitiga yang disebut segitiga portier, yang sisinya sebanding Ia. karena Ia
konstan maka segitiga ini konstan dalam batas-batas belum jenuh. Menurunnya
tegangan terminal Vt ini akan menyebabkan arus medan If turun, dan Ea juga akan
mengalami penurunan.
Dengan demikian, perlu dilakukan pengujian generator
DC penguatan bebas dengan generator DC shunt berupa analisa data-data yang
diambil dari laboratorium. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan
karakteristik berbeban dari kedua jenis generator DC tersebut.
B.
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penulisan tugas ini adalah
untuk mengetahui perbandingan karakeristik berbeban dari generator DC penguatan
bebas dengan generator DC shunt. Manfaat penulisan tugas ini bagi penulis
adalah mendapatkan pengertian dan penjelasan tentang karakteristik generator DC
penguatan bebas dan generator DC shunt untuk keadaan beban yang berubah-ubah.
Sedangkan bagi para pembaca, diharapkan semoga tugas akhir ini dapat menjadi
sumbangan dalam memperkaya pengetahuan dan memberikan kesempatan untuk
mempelajarinya lebih lanjut.
BAB II
ISI
A.
GENERATOR
II.1 Membuat Blog Diagram Secara Keseluruhan
•
Generator Penguat Terpisah
Pada
generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung
menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah,
yaitu:
1.
Penguat elektromagnetik
2.
Magnet permanent / magnet tetap
Catu
daya Adaptor adalah perangkat elektronika yang berfungsi menurunkan dan
mengubah tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Dirrect
Current) yang dapat di gunakan sebagai sumber tenaga peralatan elektronika.
Sebuah catu daya adaptor yang baik memiliki bagian-bagian seperti pada blok
diagram berikut ini :
Keterangan
:
1.
Stepdown (Penurun Tegangan)
Bagian
ini berfungsi menurunkan tegangan AC 110/220V menjadi tegangan AC yang lebih
rendah yang diperlukan( 5V, 9V,12V, dll).Bagian ini terdiri dari sebuah
transformer (trafo)
2.
Rectifier (Penyearah)
Bagian
ini merupakan bagian penyearah arus dari arus AC (bolak-balik) menjadi arus DC
(searah).Bagian ini terdiri dari sebuah dioda silikon , germanium ,selenium
atau Cuprox.
3.
Filter (Penyaring)
Bagian
ini berfungsi untuk menyaring arus DC yang masih berdenyut sehingga menjadi
rata. Komponen yang digunakan yaitu gabungan dari kapasitor elektrolit dengan
resistor atau induktor.
4.
Stabilizer(Penstabil)
Bagian
ini berfungsi menstabilkan tegangan DC agar tidak terpengaruh oleh tegangan
beban.Komponen ini berupa Dioda Zener atau IC yang didalamnya berisi rangkaian
penstabil.
5.
Regulator(Pengatur)
Bagian
ini mengatur kestabilan arus yang mengalir ke rangkaian elektronika.Komponen yang di gunakan merupakan gabungan dari
transistor, resistor dan kapasitor. Ada juga yang di paket berupa sebuah IC
seperti regulator LM7805. Pada gambar 2.9 regulator bekerja dengan cara
mengendalikan arus basis pada transistor melalui dioda zener 5V tipe 1N4736 dan
resistor 680 ohm sehingga penguatan tegangan pada output transistor mengalami
penurunan sesuai dengan pengaturan tegangan kemudi pada arus basis yaitu
sebesar 5V. Pada gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini, junction
base-emiter diberi bias positif sedangkan base-colector mendapat bias negatif
(reverse bias).
(KF.Ibrahim
, Prinsip Dasar Elektronika , 1993, hal : 23)
III.3
Cara Kerja Masing-Masing Setiap Blok
•
Generator Penguat Terpisah
Energi
listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui
pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau
magnetik. Generator ini bekerja
dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.
Penguat
dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari
terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan
akan menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya
Tegangan
awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet
stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang
akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya.
Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan
geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang
dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan
nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar 1.2
Jika generator
shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan ada,
atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau
rotor terhubungsingkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang
dihasilkan oleh generator tersebut.
•
Generator Kompon
Generator
kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama yang sama.Satu
penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri.
Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur medan
magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.
Generator
shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar 11. Tegangan
output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama,
dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah. Sebagai
sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan generator
shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan
output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada generator kompon.
•
Generator Kompon
menunjukkan
karakteristik generator kompon. Tegangan output generator terlihat konstan
dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi
50%. Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik
tegangannya jikaarus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari
generator shunt, yang cenderung
tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.
III.5
Fakta Penggunaan Implementasi Di Lapangan
Bab ini
menjelaskan tentang hasil implementasi desain kontroler primemover ANFIS
real-time skala laboratorium untuk simulasi kendali sistem satu mesin
Beberapa
penelitian pengaturan kecepatan putaran motor arus searah (DC) yang telah
dilakukan antara lain oleh Resmana, dan kawan-kawan (1999) yang
mengimplementasikan fuzzy logic pada microkontroller untuk kendali putaran alat
pembuat gerabah, Dwi Asta yang menerapkan fuzzy adaptif dengan penalaan fungsi
keanggotaan pada pengendali kecepatan motor DC berbasis mikrokontroler 89C52,
dan Josephat pramudijanto, dan kawan-kawan (2001) dengan mengimplementasikan
ANFIS pada pengaturan motor servo MS 150 DC. Pada Penelitan ini motor DC
befungsi sebagai primemover generator sinkron dan kontrolernya digunakan metode
ANFIS untuk mengatur kecepatan putaran agar tetap stabil sesuai dengan
perubahan yang terjadi pada beban. Untuk menstabilkan putaran primemover pada
putaran tertentu maka digunakan frekuensi sebagai acuan. Alasan pemilihan ANFIS
sebagai kontroler yaitu karena kontroler ini dapat beradaptasi jika terjadi
perubahan input sistem secara tiba-tiba [4]. Penelitan ini tidak hanya
mendesain dan mensimulasikan kontroler putaran primemover dengan menggunakan
software, namun juga akan mengimplementasikan ke dalam bentuk real (prototype).
Keunggulan yang dimiliki penelitian ini yaitu tidak hanya melihat tingkat
keandalan melalui simulasi (software), namun juga akan membuktikan dalam bentuk
percobaan secara langsung, sehingga akan terlihat perbedaan kecepatan respon
pada simulasi dan kecepatan respon pada saat dihubungkan pada plant yang
digunakan.
B.
MOTOR LISTRIK
Motor listrik adalah alat
untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi
sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik
dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot
debu.
listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar
global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron
IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial
(inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower
(hp) maupun kiloWatt (kW).
Motor listrik IEC dibagi menjadi
beberapa kelas sesuai dengan efisiensi yang dimilikinya, sebagai standar di EU, pembagian
kelas ini menjadi EFF1, EFF2 dan EFF3. EFF1 adalah motor listrik yang paling
efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan EFF3 sudah tidak boleh
dipergunakan dalam lingkungan EU, sebab memboroskan bahan bakar di pembangkit listrik dan secara otomatis akan menimbulkan buangan karbon yang terbanyak, sehingga lebih mencemari lingkungan.
IEC yang berlaku adalah IEC 34-1, ini adalah
sebuah standar yang mengatur rotating equipment bertenaga listrik. Ada
banyak pabrik elektrik motor, tetapi hanya sebagian
saja yang benar-benar mengikuti arahan IEC 34-1 dan juga mengikuti arahan level
efisiensi dari EU.
Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC dan EU
supaya produknya menjadi murah dan lebih banyak terjual, banyak negara berkembang manjdi pasar untuk produk ini, yang dalam
jangka panjang memboroskan keuangan pemakai, sebab tagihan listrik yang semakin
tinggi setiap tahunnya.
Lembaga yang mengatur dan menjamin
level efisiensi ini adalah CEMEP, sebuah konsorsium di Eropa yang didirikan oleh pabrik-pabrik elektrik motor yang
ternama, dengan tujuan untuk menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi
pencemaran karbon secara global, karena banyak daya diboroskan dalam pemakaian
beban listrik.
Sebagai contoh, dalam sebuah industri
rata-rata konsumsi listrik untuk motor listrik adalah sekitar 65-70% dari total
biaya listrik, jadi memakai elektrik motor yang efisien akan mengurangi biaya overhead
produksi, sehingga menaikkan daya saing produk, apalagi dengan kenaikan tarif
listrik setiap tahun, maka pemakaian motor listrik EFF1 sudah waktunya menjadi
keharusan.
Prinsip kerja motor listrik
Pada motor listrik tenaga listrik
diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga
listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet.
Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama akan
tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat
memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang
dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Mekanisme
kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama, yaitu:
1.
Arus listrik dalam medan magnet akan
memberikan gaya.
2.
Jika kawat yang membawa arus
dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada
sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/
torsi untuk memutar kumparan.
4.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada
dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan
magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam
memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai
dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam
tiga kelompok: \
·
Beban torsi
konstan, adalah beban dimana permintaan
keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya
tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary
kilns, dan pompa displacement konstan.
·
Beban dengan
torsi variabel, adalah beban
dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan
torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai
kwadrat kecepatan).
·
Beban dengan
energi konstan, adalah beban
dengan permintaan torsi yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan.
Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Generator merupakan sebuah perangkat mesin listrik
dinamis yang mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik. Sedangkan Motor listrik
adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
0 Komentar